Home » » Kesehatan

Kesehatan

Written By Rachmat.M.Flimban on Senin, Maret 16, 2020 | Senin, Maret 16, 2020

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ



Kiriman dari Grob Alumni Saudi
[11.06, 15/3/2020] Saida zulfakar: لسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه

Sehubungan dengan Global Pandemi Convid-19 ada kisah dari dunia Islam yg menarik utk dishare dalam WAG yg baik ini.

Wabah Penyakit dalam Sejarah Islam & Bagaimana Menyikapinya 
Hari ini umat manusia dihadapkan pada masalah bumi ini, sebuah virus/wabah yg tak terlihat. 

Tapi membuat seisi bumi takut..

Yang membuat semua kekuatan, senjata, dan kesombongan bertekuk lutut, lumpuh, dihadapan kekuasaan Allah SWT..

Memang begitulah sunatullahnya, 
Allah SWT menghancurkan tingginya kesombongan dunia dengan sesuatu yang kecil
Agar runtuh dengan sehina-hinanya, seperti Namrud yg mati hina karena seekor lalat. 

Tapi masalah bumi ini adalah masalah muslimin juga..

Bagaimana kita bersikap..?

 Karena hari ini sebagian saudara kita menganggap remeh dengan pasrah saja
Dan ada yang sangat berlebihan dengan bahkan tidak mau berjabat tangan
Indahnya agama ini, karena semua masalah sudah ada solusinya..

Dan Rasulullah SAW bersama para sahabatnya adalah orang-orang paling berjasa dalam hidup kita
Dalam kebingungan kita hari ini pun mereka semua hadir dengan petunjuknya.. 

Bukan hanya itu, tapi mereka juga hadir membawa kabar gembira untuk kita..

Kisah ini detail diceritakan dalam buku tentang khalifah Umar bin Khattab ra karya Syaikh Ali Ash Shalabi..

Tahun 18 H..
Hari itu Khalifah Umar bin Khattab ra bersama para sahabatnya berjalan dari Madinah menuju negeri Syam.

Mereka berhenti didaerah perbatasan sebelum memasuki Syam karena mendengar ada wabah Tha'un Amwas yang melanda negeri tersebut. 

Sebuah penyakit menular, benjolan diseluruh tubuh yg akhirnya pecah dan mengakibatkan pendarahan.

Abu Ubaidah bin Al Jarrah, seorang yang dikagumi Umar ra, sang Gubernur Syam ketika itu datang ke perbatasan untuk menemui rombongan.

Dialog yang hangat antar para sahabat, apakah mereka masuk atau pulang ke Madinah.. 

Umar yang cerdas meminta saran muhajirin, anshar, dan orang2 yg ikut Fathu Makkah. Mereka semua berbeda pendapat..

Bahkan Abu Ubaidah ra menginginkan mereka masuk, dan berkata mengapa engkau lari dari takdir Allah SWT?

Lalu Umar ra menyanggahnya dan bertanya. Jika kamu punya kambing dan ada 2 lahan yg subur dan yg kering, kemana akan engkau arahkan kambingmu? Jika ke lahan kering itu adalah takdir Allah, dan jika ke lahan subur itu juga takdir Allah
Sesungguhnya dengan kami pulang, kita hanya berpindah dari takdir satu ke takdir yg lain.

Akhirnya perbedaan itu berakhir ketika Abdurrahman bin Auf ra mengucapkan hadist Rasulullah SAW.

Jika kalian mendengar wabah melanda suatu negeri. Maka, jangan kalian memasukinya. Dan jika kalian berada didaerah itu janganlah kalian keluar untuk lari darinya (HR. Bukhari & Muslim)

Akhirnya mereka pun pulang ke Madinah.. Umar ra merasa tidak kuasa meninggalkan sahabat yg dikaguminya, Abu Ubaidah ra.. 

Beliau pun menulis surat untuk mengajaknya ke Madinah. 

Namun beliau adalah Abu Ubaidah ra, yang hidup bersama rakyatnya dan mati bersama rakyatnya.. 

Umar ra pun menangis membaca surat balasan itu..

Dan bertambah tangisnya ketika mendengar Abu Ubaidah, Muadz bin Jabal, Suhail bin Amr, dan sahabat2 mulia lainnya 

radiyallahuanhum wafat karena wabah Tha'un dinegeri Syam.
Total sekitar 20 ribu orang wafat, hampir separuh penduduk Syam ketika itu..

Pada akhirnya, wabah tersebut berhenti ketika sahabat Amr bin Ash ra memimpin Syam

Kecerdasan beliau lah yang menyelamatkan Syam
Hasil tadabbur beliau dan kedekatan dengan alam ini..
Amr bin Ash berkata:
Wahai sekalian manusia, penyakit ini menyebar layaknya kobaran api. Jauhilah dan berpencarlah dengan menempat di gunung-gunung.. 

Mereka pun berpencar dan menempati gunung2. 

Wabah pun berhenti layaknya api yang padam karena tidak bisa lagi menemukan bahan yang dibakar..

Lalu, belajar dari bagaimana orang-orang terbaik itu bersikap.. 
Maka inilah panduan dan kabar gembira ditengah kesedihan ini untuk kita semua

Pertama, 
karantina Sebagaimana sabda Rasulullah SAW diatas, 
Maka itulah konsep karantina yang hari ini kita kenal.
Mengisolasi daerah yang terkena wabah.. 

Seluruh negara menjalaninya.. 
Namun ada negara yang entah darimana mengambil petunjuknya,
Negara tsb malah menyuruh orang2 masuk karena dalih ekonomi dan pariwisata.

Semoga Allah SWT melindungi semua penduduk negara tersebut

Kedua, bersabar. 
Karena Rasulullah SAW bersabda:

Tha'un merupakan azab yang ditimpakan kepada siapa saja yang Dia kehendaki. Kemudian Dia jadikan rahmat kepada kaum mukminin. 

Maka, tidaklah seorang hamba yang dilanda wabah lalu ia menetap dikampungnya dengan penuh kesabaran dan mengetahui bahwa tidak akan menimpanya kecuali apa yang Allah SWT tetapkan, baginya pahala orang yang mati syahid 
(HR. Bukhari dan Ahmad)

Masya Allah.. ternyata mati syahid lah balasan itu.. sesuatu yang didambakan kaum muslimin. 

Maka, sabar dan tanamkanlah keyakinan itu. Jika takdir Allah menyapa kita, berharaplah syahid..

Ketiga, 
Berbaik sangka dan berikhtiarlah. 

Karena Rasulullah SAW bersabda:

Tidaklah Allah SWT menurunkan suatu penyakit kecuali Dia juga yang menurunkan penawarnya (HR. Bukhari)

Umar bin Khattab berikhtiar menghindarinya serta Amr bin Ash berikhtiar menghapusnya.

Yang keempat, banyak berdoalah. 

Dan doa2 keselamatan itu sudah kita lafadzkan di setiap pagi dan sore. Bismillahilladzi laa yadhurru maasmihi, say'un fil ardhi walafissamaai wahuwa samiul'alim
(Dengan nama Allah yang apabila disebut, segala sesuatu dibumi dan langit tidak berbahaya. Dialah maha mendengar dan maha mengetahui)
Barang siapa yang membaca dzikir tsb 3x dipagi dan petang. Maka tidak akan ada bahaya yg memudharatkannya. (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi)
Yang terakhir, sebagaimana solusi dari Amr bin Ash untuk berpencar.. 

Menjaga jarak dr keramaian dan menahan diri untuk dirumah
Cara inilah yang banyak ditiru dunia luar, mereka menyebutnya social distancing.. 

Semua solusi itu sudah ada, 

Solusi langit dan Bumi 

Solusi pertama dan terakhir, solusi Bumi

Ikhtiar dengan karantina & menjaga diri dari keramaian (social distancing).. 

Selama ini sudah dilakukan bahkan oleh orang2 didunia barat..
Namun mereka tidak punya solusi Langit..

Bersabar, keyakinan dan berbaik sangka akan ketetapan Allah, berdoa, dan bahkan janji akan gelar mati Syahid jika kita melakukan itu semua..

Semoga kita senantiasa dilindungi Allah SWT..

Dan bertemu kembali ditempat terbaik di SurgaNya..

Mari kita sikapi datangnya Pandemi Convid-19 ini secara rasional dan terukur, tidak abai tapi juga tidak lebay

[11.06, 15/3/2020] Saida zulfakar: 
*Virus korona sebelum mencapai paru2 adanya di tenggorokan selama 4 (empat) hari dan pada saat ini orang mulai batuk dan terasa sakit tenggorokan, Jika bnyk minum air hangat atau berkumur dengan air hangat & garam / cuka maka akan menghilangkan virus tsb ......Tolong 
Sebarkan informasi ini krn bisa menyelamatkan jiwa seseorang*


quoted from:Alumni Saudi
author:Rachmat
ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ ٱلْعَٰلَمِين


Anda Sedang membaca artikel yang berjudul Kesehatan Silahkan baca artikel dari PERUM DUTA ASRI PALEM3 Tentang Yang lainnya. Dan Ingin Mengeprint klik tombol prin di Bawah, atau bookmark halaman ini dengan URL : https://struktur-sosial.blogspot.com/2020/03/kesehatan.html
Klik Untuk Print Friendly and PDF
Share this article :

Posting Komentar

Luangkan waktu untuk memberikan Saran atau masukkan atau komentar Anda! Semoga Artikel-artikel yang kami publikasihkan dapat bermanfaat.........
Berkomentarlah dengan bijak dan sopan, marilah kita budayakan bertutur kata yang baik dan saling menghormati, mohon maaf bila komentar anda tidak memenuhi kriteria tersebut akan di hapus. Bila anda ingin memberikan saran, kritik,masukan yang membangun, dan memberi tambahan materi bila ada kekurangan pada artikel yang sedang di bahas dengan senang hati , saya persilahkan. Terimakasih.

 
Support : Blog author | Rachmat.M,MA | Duta Asri Palem 3
Copyright © 2013. PERUM DUTA ASRI PALEM3 - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger